Bawa Rp300 Triliun, Kemana Saja Dana Raja Salman Mengalir?



Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud akan menaruh invetasi di Indonesia senilai Rp330 triliun. Menurut wakil ketua DPR Agus Hermanto, dana yang akan dibawa pada kunjunganya kali ini akan dialokasikan ke beberapa bidang.
Beberapa bidang tersebut mencakup pariwisata dan tambang minyak dan gas. "Jadi Rp 330 triliun adalah dana yang dipersiapkan dalam kunjungan ini. Kecuali daripada untuk hal-hal lain nanti kan ada investasi, ada perencanaan-perencanaan parisiwata dan sebagainya sehingga kerja sama dengan PT. Inremco dari Pertamina dan perusahaan minyak di sana tentu bisa berjalan dengan baik," kata Agus di Nusantara III, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/2).
Ia pun berharap dengan adanya dana besar dari Arab Saudi tersebur dapat memicu penguatan kerjasama antar kedua negara. Secara khusus, Agus menunjuk sektor pariwisata religi sebagai bidang yang perlu ditingkatkan. Pasalnya, Indonesia dinilai masih tertinggal dengan Malaysia yang memiliki jumlah wisatawan asal Timur Tengah lebih tinggi.
"Seperti di bidang pariwisata, sesuatu hal yang kita bisa tarik seperti wisatawan Saudi yang datang ke Indonesia, memang wisatawan religi disini cukup rendah. Apalagi kalau dibandingkan Malaysia, Malaysia menarik wisatawan dari Saudi sangat banyak kok kita sangat sedikit," jelas Agus
Untuk itu ia berharap kedatangan Raja Salman akan mampu menumbuhkan diplomasi antar kedua negara untuk menarik turis asal Timur Tengah. "Kita tahu kita tidak bisa absorb turis secara banyak, sehingga ini perlu diadakan pembicaraan diplomatis dan tentu kita harapkan bisa menarik turis-turis tersebut," pungkas Agus.
Sebelumnya, Bea Cukai Ngurah Rai, Bali, memberikan kemudahan dalam pemeriksaan logistik milik rombongan Kerajaan Arab Saudi termasuk barang bawaan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud yang menggunakan fasilitas diplomatik. "Karena ini rombongan VVIP, sudah ada surat dari Kementerian Luar Negeri yang menggunakan fasilitas diplomatik untuk rombongan raja," kata Budi Harjanto, Kepala Bea Cukai Ngurah Rai dalam keterangan persnya di gedung "Emergency Operation Center" (EOC) Bandara Ngurah Rai di kawasan Tuban Kuta, Kabupaten Badung, Senin (27/2/2017).

Tidak hanya untuk pemeriksaan logistik, pemeriksaan orang juga akan dipermudah yang sama-sama m
enggunakan fasilitas diplomatik. Meski ada kemudahan, namun pihaknya tetap melakukan pemeriksaan khususnya apabila petugas keamanan Kerajaan Arab Saudi turut serta membawa senjata untuk dilengkapi izin.
sumber : arah


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...