Tren Menurun, Jokowi Minta Korsel Dorong Investasi di RI
mediankri.net Korea Selatan memilih Indonesia sebagai lokasi kunjungan kehormatan pertamanya di tahun 2017 ini. Memanfaatkan momen tersebut, Presiden Joko Widodo meminta Korea Selatan untuk terus meningkatakan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
"Menurut Presiden tren di bidang perdagangan dan investasi agak menurun. Jumlahnya masih besar, tapi trennya menurun," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan, Kamis, 12 Januari 2017.
Berdasarkan pantauan Tempo, Korea Selatan diwakili oleh anggota parlemen mereka. Ketua Parlemen Korea Selatan, Chung Sye Kyun, menjadi figur yang berkomunikasi langsung dengan Presiden Joko Widodo.
Chung Sye Kyun, kata Retno, telah menyakinkan Jokowi bahwa Korea Selatan akan terus berupaya meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan seperti yang diinginkan Presiden. Selain itu, Korea Selatan adalah mitra penting sehingga hal yang bisa menjaga hubungan baik kedua negara perlu diupayakan.
"Indonesia juga dinilai sebagai negara besar, pemain besar di ASEAN dan memberikan banyak kontribusi dalam penanganan berbagai isu di dunia internasional," ujar Retno.
Sementara itu, Chung Sye Kyun menyampaikan bahwa Korea Selatan sangat tertarik bekerja sama dengan Indonesia. Oleh karenanya, dia yakin hubungan kerja sama dengan Indonesia ke depannya akan semakin menguat.
"Korea Selatan adalah mitra strategis Indonesia sejak tahun 1973. Hubungan itu berjalan sangat baik. Korea sangat memperhatikan Indonesia, Korea sangat suka dengan Indonesia, sehingga saya pikir hubungan kedua negara akan menguat lagi," ujar Chung Sye Kyun.
Tahun lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyampaikan bahwa Korea Selatan memiliki komitmen investasi di Indonesia senilai US$ 18 miliar. Komitmen investasi itu untuk sektor kelistrikan, energi terbarukan, pakan ternak, perfilman, sepatu, serta farmasi.
sumber : tempo
loading...
loading...