Stop Istimewakan Ahok!


MEDIA NKRI INFO -Energi bangsa Indonesia masih saja tersedot begitu banyak hanya untuk urusan terkait terdakwa penista agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Padahal, bangsa ini sedang didera berbagai permasalahan yang akut.

"Lihat saja persidangan Ahok begitu sangat istimewa, di tempat yang representatif dan sekaligus dengan pengamanan yang sangat super ketat, bahkan wartawan pun tidak leluasa meliputnya. Persidangan yang teramat istimewa ini membuktikkan bahwa ada perlakukan khusus," kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (PRIMA) Sya'roni kepada redaksi, Senin (10/1).

Belum ditahannya Ahok, menurut dia, juga membuktikkan bahwa gubernur Jakarta nonaktif ini memang spesial. Padahal dalam sejarah kasus penistaan agama, semua pelaku ditahan bahkan sejak berstatus sebagai tersangka. Dalam kasus Ahok berlaku sebaliknya, hingga memasuki sidang ke-lima belum ada tanda-tanda akan ditahan.

"Seharusnya berlaku asas 'equality before the law', kalau untuk terdakwa yang lain ditahan, maka untuk Ahok juga diperlakukan yang sama.

Menurut dia, percuma memperketat akses ke dalam sidang, namun masih membiarkan Ahok bebas berbicara. Akibatnya, kebisingan yang menguras energi bangsa terus saja terjadi. Seperti minggu lalu ketika Ahok menyebut frasa "Fitsa Hats" untuk menyudutkan seorang saksi. Akibatnya berbuntut panjang dengan terjadinya pro kontra yang meluas baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

"Selama Ahok masih leluasa berbicara, maka kebisingan-kebisingan yang berasal darinya sulit untuk dihentikan. Dan ingat kasus penistaan agama ini terjadi karena Ahok tidak dapat mengontrol dirinya," kata Sya'roni mengingatkan.

"Tidak ada jaminan Ahok akan menghentikan aksinya untuk menyudutkan pihak lain. Dan selama Ahok masih menyudutkan pihak lain, maka kebisingan yang menguras energi bangsa akan terus terjadi," sambung dia.

Pertanyaannya, apakah sedemikian istimewanya Ahok sehingga bangsa ini harus terus mengalah dan membiarkan Ahok memproduksi kebisingan-kebisingan baru. Lihat saja sudah banyak pengorbanan yang harus diberikan bangsa ini hanya untuk seorang Ahok. Dari sisi materil, dari Aksi Bela Islam yang ke-1 hingga sidang penistaan agama yang ke-4, sudah puluhan miliar yang dikeluarkan oleh negara untuk dana pengamanan.

"Ingat, itu baru ongkos pengamanannya saja," keluh Sya'roni.

Belum ditahannya Ahok membuktikkan Ahok adalah seorang yang istimewa. Bahkan tangan-tangan hukum pun belum sanggup mengantarkannya ke dalam jeruji. Dia pun berharap majelis hakim mempertimbangkan persamaan perlakuan warga negara di depan hukum. Bila para terdakwa lain ditahan, maka Ahok juga harus ditahan.

"Di tangan hakim lah harapan itu ditambatkan, setelah kepolisian dan kejaksaan tidak melakukannya.Dan yang terpenting, majelis hakim membuka akses seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat untuk dapat menyaksikan jalannya persidangan. Biarkanlah para awak media menyiarkannya secara live. Toh, akhir-akhir ini hampir semua persidangan juga disiarkan secara langsung, mungkin hanya kasus pemerkosaan saja yang tidak ada siaran langsungnya," demikian Sya'roni

sumber : rmol



loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...