KPK Diminta Bongkar Berkas Kasus Ahok di Brankas
MEDIA NKRI INFO - Tensi politik nasional yang dipicu skandal penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terus meningkat dan bisa membakar konflik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
Menanggapi hal itu, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M Massardi, menyatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus segera membuka brankas di gudang dan mengeluarkan berkas-berkas korupsi yang melibatkan mantan bupati Belitung Timur itu.
"KPK harus bangun, bergerak, dan menerjang. Buka brankas di gudang. Keluarkan berkas-berkas korupsi yang melibatkan gubernur nonaktif DKI itu. Jangan ada lagi ketakutan itu. Ayat suci Alquran sudah melunturkan kekebalan hukum Ahok, sehingga dia bisa dibawa ke ruang sidang pengadilan sebagai tersangka," kata Adhie dalam keterangannya, Rabu (4/1/2017).
Perlu diketahui, banyak kasus korupsi di Pemprov DKI yang mengindikasikan keterlibatan Ahok, yang sebagian berkasnya sudah tersusun rapi di KPK. Misalnya, hasil temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) pembelian tanah RS Sumber Waras, pembelian tanah di Cengkareng, serta korupsi proyek reklamasi.
"Sekarang ini yang penting bagi KPK untuk menghilangkan rasa takutnya dan memprosesnya tanpa diskriminasi. Hal ini penting untuk menyelamatkan (citra) bangsa dan negara, terutama di pentas Internasional," sambungnya.
Sebab, kata dia, pasca-aksi unjuk rasa damai yang diikuti jutaan umat Islam pada 4 November dan 2 Desember 2016, di dunia Internasional beredar stigma negatif. Seolah di Indonesia sedang terjadi umat Islam yang mayoritas melakukan tekanan politik untuk menyingkirkan Ahok, pejabat (gubernur DKI) karena berasal dari etnis dan agama minoritas.
"Padahal faktanya, aksi akbar umat Islam itu hanya menginginkan agar hukum benar-benar ditegakkan secara proporsional. Umat Islam melakukan aksi karena tahu selama ini Ahok kebal hukum," tegasnya.
"Saya berharap teman-teman di KPK menyadari dan bangkit jiwa kenegarawanannya. Tidak membiarkan opini SARA yang negatif itu berkembang liar," pungkasnya.
loading...
loading...