Hj Lily Wahid: Kita Sekarang Diadu Domba Ala PKI
Mantan anggota DPR Hj Lily Chodijah Wahid merasa heran, pasca aksi 212 terjadi fitnah yang luar biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Aksi 212 yang diikuti jutaan umat Islam dari seluruh penjuru Indonesia di Kawasan Monas, Jakarta, belakangan justru diputarbalikkan. “Aksi damai itu dibilang anti kebhinekaan,” ungkap Lily Wahid dalam diskusi di Gedung Juang, Jakarta, Jumat sore (20/01/2017).
Adik kandung mendiang Gus Dur ini juga mengaku tidak habis pikir, seorang Rachmawati Soekarnoputri, putri kandung Proklamator RI Ir Sukarno, juga dituduh akan melakukan makar. Anehnya, lanjut Lily, saat Rachma menanyakan kepada penyidik apa bukti bila dirinya akan melakukan makar sang penyidik menjawab buktinya adalah Rachma ingin kembali kepada UUD 1945 yang asli.
“Padahal yang mengamandemen itulah yang membuat makar,” tambahnya.
Bicara soal kebangkitan PKI, mantan politisi PKB ini mengungkap bila partai terlarang itu tengah bersiap bangkit. Padahal secara resmi PKI telah dilarang melalui TAP MPR No. XXV Tahun 1966.
Jika PKI bangkit, kata Lily, sejatinya yang kecolongan adalah intelijen. Padahal yang semestinya diawasi adalah pengikut Komunis ini. “Jangan kita yang jadi sasaran intelijen. Ini kebodohan luar biasa,” tandasnya.
Wanita kelahiran Jombang, 4 Maret 1948 silam itu lantas mengingatkan sejarah pemberontakan PKI pada 1926, 1948 dan 1965. Pada masa 1948, PKI membunuhi para ulama, ustaz dan guru ngaji di Madiun. Pemberontakan serupa dilakukan pada 1965 dengan membunuhi para jenderal TNI.
Karena itu agar tragedi pemberontakan itu tidak terulang kembali, Lily mengajak kepada bangsa ini untuk menjaga NKRI. Apalagi saat ini, kata Lily, bangsa ini tengah diadu domba ala PKI.
“Jangan mau diadudomba, saya mohon dengan sangat itu diingat-ingat. Saya mendoakan para pejabat agar diberi hidayah oleh Allah,” pungkasnya. [sic]
loading...
loading...