Fatwa MUI Dicap Ganggu Stabilitas Negara, Din Syamsuddin: Sumber Masalahnya di Pulau Seribu


muslimbersatu.com "Kalau memang Fatwa MUI mengganggu stabilitas negara, mohon maaf, kenapa yang di Pulau Seribu tidak diatasi?"
Hal itu dikatakan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin. Menurutnya, sumber masalah sebenarnya adalah peristiwa Pulau Seribu pada 27 September 2016, saat di mana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berpidato dan menyinggung Surat Al Maidah ayat 51.
"Sumber masalahnya yang intoleran, yang anti-kebhinnekaan ya yang ada di Pulau Seribu itu. Anti-kemajemukan dan menyinggung perasaan itu yang membuat instabilitas," kata Din di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (18/1/2017).
MUI sebagai organisasi Islam, lanjutnya, memberikan pandangan dengan mengeluarkan fatwa yang diminta oleh Polri agar dapat ditetapkan status hukumnya.
"Sehingga tidak benar jika fatwa MUI dikatakan sebagai sumber instabilitas negara," tegas pemilik nama lengkap Muhammad Sirajuddin Syamsuddin tersebut.
Din juga mengkritik media yang tidak melakukan publikasi masif saat peristiwa Pulau Seribu terjadi. Media, kata Din, justru memberitakan gerakan Umat Islam yang berlebihan dan tidak sesuai konteks.
"Kenapa justru peristiwa Pulau Seribu tidak diekspose? Padahal itu yang jelas-jelas anti-kerukunan, anti-kebhinnekaan, dan intoleran," tuturnya.
Dalam bermasyarakat, menurut Din, tidak boleh ada pihak yang saling menyinggung masyarakat lainnya, dan hal itu juga tertera dalam ajaran Islam.
"Apalagi kalau dia bukan se-agama dengan pernyataannya yang intoleran," imbuhnya.
Din juga meminta media bersikap adil dalam pemberitaan, dan tidak melakukan kekerasan verbal terhadap Umat Islam.
"Dan perlu diketahui, bahwa media yang membela itu, juga telah melakukan kekerasan verbal kepada Umat Islam," ucap Din. 
sumber : wartakota


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...