Buku Jokowi Undercover, Jokowi : Datanya Tidak Ilmiah, Sumbernya Tidak Jelas


Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai buku berjudul Jokowi Undercover yang ditulis Bambang Tri Mulyono. Menurutnya, buku seharga Rp150 ribu itu tidak memiliki kaidah ilmiah serta sumber kredibel.

Dalam buku tersebut juga tidak ada materi dan data yang patut diperdalam di lapangan. Jokowi sempat menanyakan kepada awak media yang telah membaca buku tersebut untuk menyamakan penilaiannya dari buku yang telah terjual melalui media sosial sebanyak 300 eksemplar.

Sampai saat ini, Jokowi mengaku enggan membaca buku yang menulis tentang dirinya lantaran masih meragukan kebenarannya.

"Sudah baca belum, siapa yang sudah baca. Dibaca sampai habis. Kalau data-datanya tidak ilmiah, sumbernya tidak jelas kenapa saya harus baca, dan kenapa saya harus komentari," jelasnya di sela Rapat Pimpinan TNI 2017 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta (Senin, 16/1).

Diketahui, gara-gara buku Jokowi undercover, Bambang Tri harus berurusan dengan aparat hukum. Bambang Tri yang telah menjadi tersangka dan menjalani penahanan memasarkan buku tersebut melalui jejaring sosial dan selebaran.

Buku karya Bambang Tri diduga dibuat tanpa dukungan data primer dan sekunder yang dapat dipertanggungjawabkan. Kepolisian menduga semua tuduhan dan sangkaan yang dimuat dalam buku Jokowi Undercover didasarkan atas sangkaan pribadi. Salah satunya mengenai dokumen pendukung yang menuding Presiden Jokowi memalsukan data di Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketika Pilpres 2014 lalu. Kepolisian juga meminta masyarakat yang telah membeli buku tersebut untuk segera mengembalikannya.

sumber : rmol


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...