PKB: Bernegara Jadi Tidak Menarik Kalau Apa-apa Lapor Polisi
MEDIA NKRI INFO - Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengaku sama sekali belum mendengar atau membaca pernyataan Habib Rizieq Shihab yang dianggap menistakan agama Nasrani.
Meski begitu, dia mengungkapkan bahwa pada prinsipnya siapapun punya hak untuk melaporkan dugaan pelanggaran hukum karena Indonesia adalah negara hukum.
"Memang jadi tidak menarik karena segala sesuatu itu, bicara guyon tentang agama, atau apalah bisa jadi salah. Apa-apa polisi, apa-apa polisi, itu jadi tidak menarik," kata Karding di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (27/12).
Tapi, lanjutnya, orang berhak melaporkan asalkan punya data. Tetapi Karding mengimbau agar dalam bernegara masyarakat tidak terlalu tegang seperti saat ini.
"Apa-apa lapor, apa-apa polisi, menurut saya nggak baik," sambungnya.
Dia menegaskan, dirinya belum bisa berpendapat karena belum melihat, membaca pernyataan atau kalimat Habib Rizieq.
"Saya nggak bisa berpendapat karena belum baca pernyataan atau kalimat Habib Rizieq," ucapnya.
Menurutnya, polisi pasti profesional. Jika ada data dan fakta serta bukti, pasti akan diproses.
"Memang jadi tidak menarik karena segala sesuatu itu, bicara guyon tentang agama, atau apalah bisa jadi salah. Apa-apa polisi, apa-apa polisi, itu jadi tidak menarik," kata Karding di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (27/12).
Tapi, lanjutnya, orang berhak melaporkan asalkan punya data. Tetapi Karding mengimbau agar dalam bernegara masyarakat tidak terlalu tegang seperti saat ini.
"Apa-apa lapor, apa-apa polisi, menurut saya nggak baik," sambungnya.
Dia menegaskan, dirinya belum bisa berpendapat karena belum melihat, membaca pernyataan atau kalimat Habib Rizieq.
"Saya nggak bisa berpendapat karena belum baca pernyataan atau kalimat Habib Rizieq," ucapnya.
Menurutnya, polisi pasti profesional. Jika ada data dan fakta serta bukti, pasti akan diproses.
loading...
loading...