Jokowi: 2017 Indonesia Mulai Impor LPG dari Iran Kurang Lebih 500 ribu Metrik Ton


MEDIA NKRI INFO -Presiden Joko Widodo menyatakan, telah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang energi antara Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri ESDM Iran.

Jokowi mengatakan, kerja sama itu akan dimulai pada 2017. Indonesia akan mengimpor bahan bakar gas cair (LPG) dari Iran sebesar kurang lebih 500 ribu metrik ton dan Iran akan membangun mobile powerplant di Indonesia sekitar 5.000 megawatt (MW). Ia pun berharap kerja sama ini dapat menciptakan efisiensi harga gas.

"Dengan kerja sama energi ini maka efisiensi harga akan bisa dilakukan," kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Presiden mengungkapkan, Indonesia dan Iran juga sedang membahas kemungkinan lainnya, seperti kerja sama pengelolaan dua ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri.

Pada bulan Agustus lalu, Pertamina dan National Iranian Oil Company (NIOC) telah menandatangani nota kesepahaman untuk melakukan studi pendahuluan terhadap kedua lapangan minyak raksasa di Iran tersebut.

Senada dengan Presiden Joko Widodo, Presiden Hassan Rouhani menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia. Rouhani juga menyambut baik usulan pemerintah Indonesia terkait pengelolaan ladang minyak di Iran.

"Kami siap berpartisipasi dalam pembangunan pembangkit listrik, bendungan, saluran air, serta berbagai bantuan teknis kepada Republik Indonesia. Tentu saja Republik Indonesia juga dapat aktif dan berpartisipasi dalam industri migas di Republik Islam Iran,” ujar Hassan.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Iran juga menganggap kerja sama di sektor energi antara kedua negara merupakan suatu hubungan strategis. Pihaknya pun menyatakan kesiapan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dalam bidang tersebut.
MT




loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...