6 Juta Pengangguran di Indonesia Vs 45 Juta Pengangguran di Tiongkok
MEDIA NKRI INFO - Ketua Komisi IX DPR RI Dede M Yusuf mengatakan, pelimpahan tenaga kerja ke luar negeri, salah satunya Indonesia, merupakan imbas kebijakan pemerintah China. Menurutnya, saat ini Tiongkok atau China mengalami kesulitan menyalurkan tenaga kerja yang sudah lewat usia produktif di tengah perubahan arah industri ke teknologi informasi.
"Kebijakan China itu, 1,4 miliar penduduknya, rata-rata sudah tua-tua. Karena yang muda-mudanya beralih kepada teknologi hi-tec seperti automotif, elektronik dan sebagainya. Dulu China itu industrinya home industry, belasan tahun kemudian home industry sudah tidak dilakukan," kata Dede dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya dengan Tema Serbuan Tenaga Kerja Asing di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12/2016).
Dede menjelaskan, pelaku home industri Tiongkok yang kini tak tertampung lalu dialihkan ke negara-negara yang masih membutuhkan. Indonesia menjadi salah satunya mengingat ada ratusan perusahaan Tiongkok di Indonesia saat ini.
"Yang pekerja kasar ini mau dikemanain? Nah perluasan kesempatan kerja tadi, 45 juta pengangguran ini yang kemudian menjadikan konsep bagaimana caranya negara-negara lain menjadi tempat juga untuk menampung pekerja-pekerjanya," imbuh dia.
Dede melanjutkan, ada 45 juta pengangguran yang dimiliki Tiongkok, bersaing dengan 6 juta pencari kerja dalam negeri.
"Artinya apa? Kita bersaing dengan pengangguran di sana juga. 6 juta pengangguran di sini (Indonesia) bersaing dengan 45 juta pengangguran di sana (Tiongkok)," katanya.
loading...
loading...