Kuliah Umum di UIN Jakarta, Panglima TNI: Islam Tak Membuat Kegaduhan!


MEDIA NKRI INFO -Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa di kampus UIN Jakarta, Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (29/11/2016).
Dalam pidatonya yang berlangsung sekira 60 menit itu, Gatot menyanjung peran kampus UIN Jakarta yang pro-aktif melibatkan diri terhadap berbagai krisis keagamaan yang marak terjadi di tanah air.
Sebagai salah satu contoh, orang nomor satu di korps militer tersebut menyebutkan, jika pihak yang intens melobi kelompok massa yang akan berdemo pada 2 Desember nanti agar menggeser lokasi aksi menjadi di lapangan Monas adalah para alumni dari kampus UIN Jakarta.
"Perannya terlihat waktu kemarin intens melobi ulama-ulama MUI agar demo tanggal 2 Desember besok digeser ke lapangan Monas, dan berhasil. Itu semua dilakukan untuk menjaga citra Islam yang membuat kebajikan, bukan kegaduhan," ungkapnya.
Menurut Jenderal Gatot, selain NU dan Muhammadiyah, saat ini kelompok-kelompok islam di Indonesia jumlahnya sangat banyak. Sebagian kecilnya bahkan menafsirkan ajaran agama secara ekstrim, hal itulah yang kemudian memicu gesekan antar umat seagama dan antar agama di Indonesia.
"Kelompok-kelompok ekstrim keagamaan di Indonesia masih cukup banyak. Oleh karena itu, peran dari akademisi, intelektual serta ulama yang moderat sangat diperlukan untuk mengarahkan mereka, dan kampus UIN Jakarta inilah yang banyak melahirkan tokoh-tokoh moderat seperti itu," terangnya.
Sementara, menyambung hal tersebut, Rektor UIN Jakarta, Dede Rosyada mengatakan, sesuai ajarannya maka Islam sebenarnya telah berjalan selaras dengan Kebhinekaan yang ada di tanah air.
Namun pada tataran praktisnya, pasti akan selalu ada pihak yang menginginkan terjadinya benturan-benturan dilapangan dengan mengatasnamakan Islam. Kondisi demikian bisa diantisipasi jika ditangani secara serius dan mengakar, dengan melibatkan peran masyarakat, akademisi serta pemerintah.
"Saya mencontohkan, dikampus ini kita sudah menerapkan keberagaman itu, ada yang satu kelas penganut Konghucu semua, bahkan agama lainnya juga ada. Mereka membaur dan nyaman, itu yang kita harap dari Kebhinekaan di Indonesia ini," pungkasnya. (sym)









loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...