Jika 1 Miliar Penduduk China Datang ke Indonesia, Panglima TNI: Kapalnya Saya Tembak dan Mereka Dimakan Hiu
MEDIA NKRI INFO -Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi pembicara kunci dalam acara Pra-Temu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara ke-10 yang diselenggarakan di Universitas Trisakti (Usakti), Jakarta (11-11-2016).
Ketika memberikan sambutan di hadapan 80 Presiden Mahasiswa dari seluruh nusantara, Jenderal TNI bintang empat itu menyinggung soal krisis global dan domestik.
Dalam kesempatan itu, Gatot menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Malaysia pada tahun 2014 dan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Malaysia.
Dalam perbincangannya, Gatot mengungkapkan mengenai melonjaknya jumlah penduduk dunia, namun di sisi lain ancaman kekurangan bahan makanan mengintai. Hal tersebut bakal memicu pengungsian dari negara berpenduduk banyak ke negara yang kurang padat namun kaya akan sumber daya alam.
“Ketika saya bercerita seperti ini, langsung saya lihat tangannya (Menteri Pertahanan Malaysia) bergetar. Saya tanya, kenapa datuk? Menteri Pertahanan Malaysia bilang sebentar panglima, sebentar.. nanti saya jelaskan,” Cerita gatot.
Setelah minum air dan tenang, Menteri Pertahanan Malaysia menyatakan jika negara Tiongkok (China), mengalami krisis pangan, kemudian Perdana Menteri, Presiden, Ketua Partai Komunis sepakat untuk mengirim sepertiga penduduknya, atau sekitar 1 miliar orang, lalu dikirim ke Semenanjung Malaya atau Malaysia, begitu tiba diperbatasan Thailand dan Malaysia, pasti tentara Malaysia tidak sanggup menahan 1 miliar warga Tiongkok tersebut.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo langsung menimpali pertanyaan Menteri Pertahanan Malaysia tersebut.
“Kalau saya tidak takut.. kalau ketempat saya (Indonesia) kan lewat laut. Begitu mereka nyebrang, saya potong saja 10 sapi di tengah-tengah lautan, pasti ikan hiu kumpul, habis itu saya tembakin (kapal mereka) biar bocor, dimakan hiu mereka semuanya”. Ujar Gatot Nurmantyo disambut dengan tepuk tangan para presiden BEM.
Video:
[snc]
loading...
loading...