Koordinator GALAK :"Jokowi Jangan Khianati Demokrasi"
Oleh: Muslim Arbi Koordinator GALAK Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi
Jakarta, 31 Oktober 2016 — Tidak dapat di bantah bahwa suara Umat Islam dalam Pilgub DKI 2012 dan Pilpres 2014 menghantarkan Joko Widodo menjadi Orang Pertama di Republik ini. Alasan sederhana, karena Pemilik suara Mayoritas di Negeri ini adalah Kaum Muslim. Ya Umat Muslim mencapai hampir 90 ℅.
Tapi ternyata, manis nya Kursi kekuasaan yang di dapat kan dari dukungan Suara Rakyat Muslimin Indonesia tidak digubris oleh Mantan Walikota Solo itu tanpa alasan yang jelas.
Ibarat air susu di balas dengan air tuba. Kitab Suci Kaum yang merupakan pedoman yang sangat di hormati dan di sakralkan itu di nodai dan di nistakan oleh Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, Jokowi tidak bereaksi dan diam seribu bahasa. Malah terkesan membela dan melindungi mantan Wakilnya di DKI itu.
Terlihat ada skenario besar untuk selamatkan Ahok, meski kesalahan apa pun yg di lakukan oleh suami dari Veronica Tan itu.
Publik masih ingat dalam sejumlah Kasus yang membelit Cagub DKI dari PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura itu, seperti Taman BMW, Sumber Waras, Reklamasi, Tanah Cengkareng, Teman Ahok, Jokowi tampil membela dan melindungi. Dan itu bukan rahasia lagi.
Sudah dapat di duga, seperti nya Ahok punya jasa besar dan pegang kartu truf suami Iriana itu, sehingga menjadi sakti, kebal hukum dan tidak tersentuh. Itulah ironi penegakan hukum dan keadilan di rezim ini.
Hal yang kontras jika Gubernur, Walikota, Bupati atau pejabat lain atau mantan pejabat yang di duga lakukan melanggar hukum. Meski masih samar bukti dan alasan nya tapi oleh Penegak Hukum berusaha untuk menjebloskan ke penjara. Contoh nya adalah Ketua DPD, Irman Gusman dan Dahlan Iskan. Kalau saja itu adalah Ahok pasti aman. Itulah potret buram penegakan hukum dan keadilan sekarang.
Padahal, Jokowi harus tahu bahwa Demokrasi tanpa penegakan hukum secara berkeadilan adalah sebuah anarkisme kekuasaan. Di sinilah kasus Penistaan Agama oleh Ahok itu menjadi batu ujian bagi Jokowi dan Demokrasi kita. Kalau reaksi Umat Islam dari berbagai daerah yang menuntut di Tangkap dan di Adili.
Tapi akibat lamban nya Jokowi bersikap sehingga, Umat semakin marah. kemarahan Umat itu bukan tanpa sebab. tapi semua itu karena akibat lambannya Jokowi bertindak. karena sebagai Kepala Negara dan Pemerintah harus cepat melangkah.
Begin kah cara Jokowi kelola kekuasaan dengan mematuhi Jargon Demokrasi? Dalam kasus Ahok ini nampak Jokowi membungkus Demokrasi dengan anarkisme demi Bela Ahok. Jika itu yang terjadi, maka Jokowi mengkhianati Demokrasi.
loading...
loading...