Blunder Sendiri, Strategi Play Victim yang Gagal Total
"Strategi Play Victim yang Gagal Total"
[by Zamzani Sutriyanto]
Jamak diketahui, kelemahan utama pasangan petahana adalah terkait SARA. Dia dari agama dan etnis minoritas. Dia sadar betul itu. Jikalau umat muslim DKI hanya memilih paslon muslim, pasangan petahana sudah dapat dipastikan akan tamat.
Sejatinya, kelemahan ini jika dimainkan dengan strategi yang benar, bisa berubah menjadi kekuatan. Bisa menguntungkan pasangan petahana. Dengan catatan: Issue SARA harus dimainkan dengan halus, rapi, dan terukur.
Konsultan pemenangan petahana pun punya kesimpulan demikian. Issue SARA justru akan menguntungkan petahana.
Saya juga punya pendapat yang sama. Tapi dengan catatan: lawan yang dihadapi hanya satu pasangan. Head to head. Terlebih jika itu Yusril-Sandiaga.
Ketika hanya pasangan Yusril-Sandiaga yang dihadapi, dengan memainkan issue SARA sejak awal, dijamin akan efektif dan mampu merengkuh hasil signifikan. Warga DKI akan muak dan hampir muntah dengan issue SARA. Dan pada saat hari-H pencoblosan, mayoritas warga muslim DKI akan mencoblos pasangan petahana.
Tapi yang dihadapi
sekarang adalah 2 paslon. Pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi. Agus Yudhoyono berasal dari suku jawa. Kita tahu orang jawa cenderung Islam abangan. Kemudian, Anies Baswedan. Meskipun sudah terklarifikasi, Anies sempat di-issue-kan JIL dan syiah.
Saya ingin mengatakan: issue SARA yang dimainkan petahana untuk menghadapi Agus dan Anies, tidak akan efektif. Bahkan, sebaliknya akan semakin menggerus elektabilitas petahana.
Didukung pula dengan kecerdikan dan kecerdasan pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi. Mereka tidak terlalu menanggapi. Agus dan Anies hanya sekali memberi komentar terhadap issue SARA ini. Selanjutnya, mereka diam.
Rupanya bayang-bayang kekalahan ini masuk dalam alam bawah sadar petahana. Dia panik. Pikirannya kacau. Akhirnya, terjadilah peristiwa Pulau seribu. Ahox diduga menistakan dan menodai Al-Qur'an, ulama, dan agama Islam.
Ini blunder yang sangat besar. Menjadi persoalan sangat serius. Memicu kemarahan tidak hanya umat Islam DKI, tapi seluruh umat Islam Indonesia, bahkan dunia. Mereka menuntut Ahox segera diadili.
Tidak hanya kemungkinan besar akan kalah, bahkan petahana terancam gagal nyagub, karena dia akan dijebloskan ke penjara.
Seandainya petahana tetap bisa maju, kemungkinan besar dia akan kalah. Bahkan bisa jadi sudah tersingkir di putaran pertama.
Dari pembicaraan saya dengan beberapa warga DKI yang dulunya pendukung fanatik Ahox, mereka tidak akan lagi memilih Ahox. Bahkan, ada teman etnis Tionghoa mengatakan: "Saya malah ngeri kalau petahana menang."
Sekali lagi, petahana sudah TAMAT dan kemungkinan kecil bisa tertolong.***
pp
loading...
loading...